Elon Musk: Inventing the Future by Ashlee Vance
My rating: 5 of 5 stars
Semasa remaja Elon Musk merantau dari kampung halamannya di Afrika Selatan menuju ke Amerika. Kehidupan semasa kecilnya yang keras mendidiknya menjadi sosok yang berpendirian sangat kuat.
Cita-citanya adalah menjadikan manusia sebagai makhluk antar planet, dan ia ingin mendirikan koloni di Planet Mars. Kita mungkin akan menertawakan cita-cita seperti ini, tetapi Elon Musk tidak main-main. Ia benar-benar serius hingga saat ini berhasil mendirikan perusahaan roket yang merevolusi teknologi angkasa luar di dunia. SpaceX, perusahaan yang didirikannya, berhasil membuat roket yang mampu mengirimkan satelit dan kembali lagi ke landasan di bumi, dengan biaya hanya sepersepuluh dari roket konvensional.
Musk juga dikenal sebagai pionir mobil listrik. Tesla Motor, perusahaan yang dimilikinya yang mulanya tidak diperhitungkan di dunia otomotif, berhasil menjadi perusahaan otomotif yang paling menguntungkan. Tidak hanya mengganti mesin mobil dengan motor listrik, mobil buatan Musk juga memiliki fitur-fitur yang belum pernah ada di mobil pada umumnya, seperti layar sentuh berukuran jumbo untuk mengatur asesoris mobil, handel pintu yang akan muncul ketika pemilik mobil berada di dekat mobilnya, hingga fitur autopilot yang menjadikan mobil bisa menyetir sendiri.
Buku ini menceritakan kisah Musk dari masa kecilnya yang kelam di Afrika Selatan hingga kehidupannya di SpaceX dan Tesla Motor. Demi memenuhi ambisinya, Musk sempat berulang kali hampir bangkrut. Namun ia berhasil bangkit dan menjadi tokoh yang sangat diperhitungkan di bidang teknologi luar angkasa dan energi terbarukan, yang bahkan Larry Page, founder Google pun menjadi penggemarnya. Musk jugalah yang membesarkan Paypal, serta memiliki SolarCity, perusahaan panel surya terbesar di Amerika. Banyak pandangan-pandangan Musk yang secara langsung dituturkan kepada penulis buku ini, serta komentar-komentar baik positif maupun negatif dari orang-orang yang di balik kesuksesannya.
Catatan Triyan 