Pengaturan Trackpoint di Linux

Laptop Thinkpad biasanya dilengkapi dengan trackpoint, selain trackpad yang menjadi standar perangkat input laptop. Pada sistem operasi Manjaro Linux yang saya gunakan, trackpoint ini terasa kurang “smooth”. Saat kita menggeser pointer/kursor, terasa sulit untuk mengepaskan pada satu titik. Terkadang kebablasan, terkadang berhenti sebelum sampai di tujuan. Dan kadang pointer jalan sendiri meskipun kita tidak sedang mengoperasikan trackpoint, trackpad maupun mouse.

Berikut konfigurasi yang saya lakukan supaya trackpoint lebih “smooth” saat digunakan.

Buat berkas konfigurasi /etc/X11/xorg.conf.d/11-trackpoint.conf dengan isi sebagai berikut:

Section "InputClass"
    Identifier "Trackpoint"
        MatchProduct "TPPS/2 IBM TrackPoint"
        Driver "libinput"
        Option "Accel Speed" "0"
        Option "Accel Profile" "flat"
EndSection

Buat berkas konfigurasi /etc/udev/rules.d/10-trackpoint.rules dengan isi sebagai berikut:

ACTION=="add",
SUBSYSTEM=="input",
ATTR{name}=="TPPS/2 IBM TrackPoint",
ATTR{device/sensitivity}="190",
ATTR{device/speed}="180",
ATTR{device/inertia}="6",
ATTR{device/press_to_select}="0"

Dan pada pengaturan Session and Startup XFCE, tambahkan perintah berikut:

xset m 4/1 0

Mulai ulang komputer, dan lakukan pengaturan kecepatan pointer mouse dengan menggunakan aplikasi GUI yang disediakan di Linux.

Mengubah Ukuran Whisker Menu Xfce dengan Window Manager Compiz

Penggunaan window manager Compiz menjadikan tampilan desktop kita menjadi lebih menarik dengan berbagai animasinya. Tetapi Compiz membawa permasalahan baru, yaitu Whisker Menu tidak dapat di-resize dengan menggunakan mouse.

Kita masih bisa mengatur ukuran Whisker Menu melalui berkas konfigurasi di ~/.config/xfce4/panel/whiskermenu-xx.rc, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Hentikan proses panel Xfce dengan Alt+F2, masukkan perintah xfce4-panel -q
  2. Buka berkas konfigurasi, ubah nilai menu-width dan menu-height, simpan berkas
  3. Jalankan kembali panel Xfce dengan Alt+F2, masukkan perintah xfce4-panel

Beberapa Parameter Scrcpy yang Mungkin Berguna

Scrcpy adalah aplikasi untuk menampilkan layar perangkat Android ke komputer melalui USB. Aplikasi ini tidak memiliki tampilan GUI, hanya dijalankan melalui command line. Meskipun ada beberapa orang yang membuat aplikasi GUI sebagai antarmuka Scrcpy.

Pengaturan aplikasi Scrcpy dilakukan melalui parameter command line ketika kita menjalankan Scrcpy. Berikut parameter yang saya gunakan untuk menjalankan Scrcpy di komputer saya:

scrcpy -w -S -m 1920 -b 4M --max-fps 20 --crop 2000:2100:0:100 --window-title "Redmi 9T" --window-height 1052 --window-x 1380 --lock-video-orientation=0 --disable-screensaver

Penjelasan:

  • -w atau –stay awake akan membuat layar perangkat Android kita selalu hidup (tidak terkunci) ketika terhubung dengan Scrcpy, meskipun perangkat tersebut diatur supaya mengunci secara otomatis dalam jangka waktu tertentu.
  • -S atau –turn-screen-off akan mematikan layar perangkat Android kita ketika terhubung dengan Scrcpy. Parameter ini hanya menggelapkan layar Android saja, sementara perangkat Android masih tetap aktif dan tidak terkunci. Parameter ini membantu saya supaya tetap fokus ke satu tampilan saja, yaitu tampilan Scrcpy di layar komputer, tanpa terdistraksi dengan tampilan layar perangkat di meja. Selain itu, perangkat Android kita akan lebih awet, karena menyalakan layar perangkat dalam waktu yang lama akan menyebabkan panas yang bisa mengurangi umur perangkat secara drastis.
  • -m atau –max-size membatasi resolusi tampilan perangkat yang ditampilkan di layar komputer. Semakin tinggi resolusinya, tampilan akan semakin tajam tetapi akan terasa sedikit ngelag.
  • -b atau –bit-rate membatasi bit rate tampilan perangkat yang ditampilkan di layar komputer. Sama seperti parameter sebelumnya, semakin tinggi bit rate maka tampilan semakin bagus, tetapi akan terasa sedikit ngelag.
  • –max-fps membatasi frame rate tampilan perangkat yang ditampilkan di layar komputer. Seperti parameter sebelumnya juga, frame rate kita batasi untuk mengurangi lag.
  • –crop akan memangkas tampilan layar Android yang akan ditampilkan di komputer. Format angkanya adalah lebar:tinggi:x:y. Nilai yang saya gunakan di atas akan membuang tampilan status bar di bagian atas dan tombol navigasi di bagian bawah, sehingga di layar komputer Scrcpy hanya menampilkan kontennya saja.
  • –window-title mengatur nama jendela yang akan ditampilkan.
  • –window-height mengatur tinggi jendela tampilan Scrcpy. Nilai yang saya gunakan menyesuaikan resolusi monitor komputer, supaya Scrcpy tampil lebih besar di layar monitor. Anda bisa mencoba-coba angka yang cocok dengan selera Anda. Ada juga parameter –window-width, namun jika kita tidak mendefinisikannya maka nilainya akan menyesuaikan secara otomatis.
  • –window-x mengatur peletakan jendela Scrcpy di layar monitor. Nilai yang saya gunakan akan meletakkan jendela Scrcpy di sebelah kanan tampilan monitor.
  • –lock-video-orientation akan mengunci orientasi tampilan jendela Scrcpy. Nilai 0 artinya tampilan Scrcpy akan selalu ditampilkan secara potret. Nilai 1 akan merotasi tampilan 90 derajat (landscape/mendatar), nilai 2 merotasi 180 derajat, dan nilai 3 merotasi 270 derajat. Parameter ini hanya untuk merotasi tampilan Scrcpy di layar monitor saja, bukan merotasi layar perangkat Android. Untuk merotasi layar perangkat Android melalui Scrcpy, bisa menggunakan tombol shortcut Alt + r.
  • –disable-screensaver akan menonaktifkan screensaver ketika Scrcpy sedang aktif.

Selain parameter yang saya gunakan di atas, masih ada beberapa parameter yang bisa kita pelajari dengan menggunakan perintah berikut:

scrcpy --help

Untuk memudahkan dalam menjalankan Scrcpy, saya meletakkan sebuah shortcut di menu desktop Xfce yang saya gunakan. Caranya, buat sebuah berkas scrcpy.desktop di direktori ~/.local/share/applications, dengan isi sebagai berikut:

[Desktop Entry]
Name=Scrcpy
Comment=Mirror Android screen to your computer
Exec=scrcpy -w -S -m 1920 -b 4M --max-fps 20 --crop 2000:2100:0:100 --window-title "Redmi 9T" --window-height 1052 --window-x 1380 --lock-video-orientation=0 --disable-screensaver
Icon=scrcpy
Terminal=false
Type=Application
Categories=Others;
Path=
StartupNotify=false

Cari ikon Scrcpy di Internet, dan letakkan di direktori ~/.local/share/icons dengan nama scrcpy.png. Shortcut yang kita buat akan muncul di menu desktop Xfce di kategori “Lainnya”.

Dengan demikian, untuk menampilkan layar Android di komputer, kita tinggal menghubungkan perangkat ke komputer menggunakan kabel USB, dan menjalankan Scrcpy melalui menu.

Mengatasi Permasalahan Nama Berkas Unduhan uGet Integrator

Pada beberapa situs tertentu, uGet Integrator akan memberikan rekomendasi nama berkas yang salah pada aplikasi uGet Downloader. Jika kita langsung klik tombol Oke pada tampilan uGet, maka berkas hasil unduhan akan menggunakan nama yang aneh berkat rekomendasi dari uGet Integrator.

uGet Integrator merekomendasikan nama berkas “uc” pada unduhan dari Google Drive.

Untuk memperbaikinya, kita bisa mengedit skrip uGet Integrator. Untuk mengetahui letak skrip ini di sistem kita, kita gunakan perintah whereis. Setelah ketemu, kita edit skrip ini menggunakan aplikasi editor teks favorit kita. Jangan lupa gunakan sudo jika skrip berada di folder sistem.

$ whereis uget-integrator
uget-integrator: /usr/bin/uget-integrator

$ sudo gedit /usr/bin/uget-integrator

Cari baris berikut di dalam skrip:

fileName = basename(urlparse(url).path).replace('%20', ' ')

Tandai baris tersebut sebagai komentar, dan buat baris baru dengan isi sebagai berikut:

fileName = ''

Simpan skrip yang sudah kita edit tersebut.

Setelah kita mengedit skrip tersebut, maka uGet Integrator tidak lagi merekomendasikan nama berkas yang salah ke aplikasi uGet. Meskipun bidang “Nama Berkas” pada aplikasi uGet kosong, namun hasil unduhan akan menggunakan nama berkas sesuai dengan nama berkas pada tautan unduhan.

uGet Integrator tidak lagi merekomendasikan nama berkas yang aneh.

Prosedur Inspeksi Motor dan Generator

Berikut adalah prosedur inspeksi motor dan generator berdasarkan standar ANSI/NETA ATS-2009.

Inspeksi Visual dan Mekanikal

  1. Membandingkan data nameplate dengan drawing dan spesifikasi.
  2. Memeriksa kondisi fisik dan mekanikal.
  3. Memeriksa titik ikat, alignment, dan grounding.
  4. Memeriksa penyekat udara, media filter, kipas pendingin, slip ring, dan brush. Pastikan kondisinya sesuai dengan data manufaktur.
  5. Memeriksa kekencangan baut-baut koneksi kabel dengan menggunakan torque-wrench. Pastikan torsinya sesuai dengan data manufaktur.
  6. Melakukan pemeriksaan termografi jika memungkinkan. Pemeriksaan termografi dilakukan pada saaat beban diaplikasikan pada sistem. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut jika ditemukan adanya perbedaan nilai temperatur yang signifikan pada salah satu baut.
  7. Mengukur jarak air-gap dan alignment, jika memungkinkan.
  8. Memeriksa sistem lubrikasi.
  9. Memastikan rangkaian RTD (Resistance Temperature Detector) sesuai dengan drawing.
Pengukuran Insulation Resistance / Megger (Sumber: renown-electric.com)

Pengujian Elektrikal

  1. Melakukan pengkuran resistansi pada baut-baut koneksi kabel. Bandingkan nilai resistansinya dengan baut koneksi kabel yang mirip. Lakukan pemeriksaan jika nilai resistansi berbeda lebih dari 50% dari nilai resistansi terendah.
  2. Melakukan pengujian insulation-resistance menggunakan PI (Polarization Index) selama 10 menit untuk motor di atas 200 HP (150 KW), atau DAR (Dielectric Absorption Ratio) selama 1 menit untuk motor di bawah 200 HP (150 KW). Untuk generator sinkron, lakukan IR (Insulation Resistance) test pada main rotating field winding, exciter field winding, dan exciter armature winding. Nilai DAR atau PI tidak boleh kurang dari 1.0. Sedangkan nilai minimum IR (1 menit) harus dikoreksi ke 40 derajat Celcius dan menggunakan pedoman berikut:
    • Untuk winding yang diproduksi sebelum tahun 1970, IR = kV + 1
    • Untuk winding yang diproduksi setelah tahun 1970, IR = 100 MOhm.
    • Untuk motor di bawah 1 kV, IR = 5 MOhm.
  3. Untuk motor dan generator di atas 2300 Volt, lakukan DC Dielectric Withstand Voltage (Hipot) Test, dan ukur resistansi antar fasa stator. Lakukan pemeriksaan lanjutan jika ditemukan adanya deviasi nilai resistansi antar fasa lebih dari 5%.
  4. Melakukan IR (Insulation Resistance) test pada bearing untuk motor yang menggunakan insulated bearing. Bandingkan nilai IR dengan data manufaktur, atau dengan motor sejenis.
  5. Melakukan pengukuran resistansi dioda dan SCR, jika ada.
  6. Melakukan pengujian peralatan surge protection, jika ada.
  7. Melakukan pengujian motor starter. Periksa kontaktor dan relay proteksi.
  8. Mengukur resistansi rangkaian RTD.
  9. Memastikan bahwa space heater dalam kondisi baik dan berfungsi.